Monthly Archives: November 2013
Fotografi mampu melahirkan IDE luar biasa
Dunia Fotografi itu memang asyik dan menyenangkan, untuk di tekuni dan di dalami. Terutama bagi PB pribadi, karena dalam dunia Fotografi itu sendiri, dapat melahirkan ide-ide gila yang unik dan kadang di luar pemikiran waras(biasa). Sebagai contohnya, simak saja tayangan video dari YouTube sebagai berikut:
Bagaimana kawan, sangat indah bukan? Fotografi menelorkan IDE kreatif yang sangat luar biasa, demi mendapatkan hasil yang sempurna. Harus rela untuk berkorban, contoh diatas sangat mengagumkan sekali. WildLife memang sangat indah untuk di abadikan dalam dunia fotografi, ada yang mau ikutan untuk bikin mahakarya seperti video di atas?? Mungkin Taman Nasional Baluran dapat menjadikan rujukan untuk Indonesia, karena disana seperti miniaturnya Afrika. 😀
Wedang Ronde, Pasar Wadungasri-SDA
Tempoe hari asistent PB ingin sekali jalan-jalan ke Batu-MLG dan kuliner di Pos Ketan. Karena kesibukan PB yang lumayan menumpuk, alhasil tidak kesampaian juga. Dengan begitu, PB coba ajak cari penggantinya(Obat ingin). Coba telusuri ke jalanan pinggiran kota Sidoarjo karena kalau di Mall malah ga ketemu 😀 hehee….!! Sampailah di pasar Wadung Asri – SDA, disana memang banyak sekali terlihat tempat kuliner yang tradisional. Pas di selatan perempatan Pasar, kiri jalan ada penjual Setan Ketan, Ronde, Angsle, Es Degan,dsb.

Semangkok Ronde, ketanya justru lupa di photo. Makanya judulnya begitu, hehehe
Semua disana, seporsinya adalah Rp.5000,- saja. Baik ketan, maupun Ronde dan menu lainya. Menurut PB lumayan murah dan recomend, buat kantong anak kost yang suka jajanan tradisional begini. Lucunya lagi, di meja di sediakan gula tebu asli dalam toples begitu. Cocok banget buat yang suka manis, tinggal nambahi sendiri. Dengan begitu, otomatis gulanya asli (bukan pemanis buatan). Penasaran??? Silahkan mampir, di selatan Perempatan Pasar Wadung Asri – SDA(Timur jalan, tepat sehabis belokan) Depannya toko sepatu. 😀
Subtitusi Kones Atas Minerva GTR 170
Kemarin PB sempat kebingungan dengan si Merah Mimin, gimana gak bingung?? Lah Komstirnya oblak, dan sudah pasti kalau onderdilnya sangat sulit mencarinya. Masih gampang nyari keris, alhasil sampai masuk dan bertanya-tanya di Forum & fanspage FB para penunggang Minerva. Namun tetap tidak menghasilkan pencerahan, kecuali saranya tetap inden ke Dealer Pusat yang berada di JKT. Hemss…. sudah pasti itu akan datang, saat hari kiamat nanti.

Ini dia yang onderdilnya susah nyari 😆
Tanya sana-sini, namun tetap saja tidak membuahkan hasil yang pasti. Jawabanya serba samar, maklum motor ini memang benar-benar langka dan unik banget. Dengan berbekal bekas comotan komstir yang lama, dari beres Minerva Surabaya. PB kembali berburu keris ball race ini, kesetiap bengkel-bengkel yang ada. Kemarin mekanik Minerva sempat memberitahukan, kalau mirip dengan Honda NMP. Ternyata setelah ketemu, masih besar punya’e Minerva ini. Sampai akhirnya, ternyata ketemu salah satu bengkel yang lumayan lengkap di Sidoarjo. Dengan pelayanan yang ramah, alhasil ketemulah komstir punya’e Honda Grand. Ternyata ball race atasnya sama persis, walau bawahnya tidak terpakai(karena tidak sama). Namun kebetulan PB sudah punya originalnya Minerva, indent 2 tahun yang lalu 👿

Yang kiri, milik Minerva asli(yang rusak/lama) & yang kanan milik Honda Grand (yang baru).
Karena memang kebetulan yang di cari hanya ball race atas saja, jadi yang bawah terbuang(tidak kepakai). Karena lucunya motor Minerva GTR 170 ini antara komstir atas dan bawah beda banget. Untung sepaketnya milik Honda Grand ini Rp.33.000,- jadi ringan di kantong, daripada harus indent ke JKT dan menunggu sampai lama. Ada baiknya subtitusi dengan benar, hehee…

Sepaket milik Honda Grand, Rp.33.000,- (tapi yang cocok hanya ball race atasnya saja)
Demikian info dan cerita, ketika memelihara motor yang langka. Subtitusi adalah jalan yang terbaik, dan tepat untuk memecahkan masalah yang ada. Pesanya, kalau tidak banyak uang dan untuk keperluan koleksi sangat tidak di anjurkan beli motor macam beginian, sudah pasti 3S_nya amburadul dan sangat mengecewakan sekali. Semoga info ini dapat menginspirasi sekali, hehe 😀
Ini baru betul, biasanya salah
PB kegiatanya sering banget keluar kota, ya mirip jalan-jalan gitu. Dalam setiap perjalanan selalu memperhatikan alam sekitar, untuk mengusir lelah dan ngantuk. Terkadang membaca-baca tulisan yang ada di kendaraan truck-truck besar, karena sering kali kata-katanya membuat tersenyum sendiri Bukan Gila. Nah kali ini bukan tulisan di truck, namun tulisan di MobDin(Mobil Dinas Pemerintah). Tulisanya begini, cek dibawah ini:

Biasanya ini yang tertulis 😆 (Pinjem dari Google)
Yang diatas itu memang tulisan sebenarnya, yang selalu ada dalam Mobil Dinas ber-Plat merah. Namun namanya juga untuk mengusir jenuh, kadang-kadang memiliki imajinasi liar. Hehehe.. tapi tidak seliar binatang hutan loch, 😆 !! Coba perhatikan photo hasil imajinasi PB dibawah ini, dan renungkan. Lebih tepat yang mana kira-kira?? Xixixi…. 😳

Menurut PB lebih tepat ini, xixixixi 👿 😳
Nah, menurut sobat blogger dan komentator. Lebih pas mana ya, kira-kira?? Hehehe…. Just Joke!! Dilarang esmoni, loch 😆
Sensasi dimintai bonceng pocong
Hehehee, sekali-kali cerita agak mistis sedikit. Permisi para senior, cuma share pengalaman pribadi saja. Tepatnya kemarin, pas Sabtu. tgl.16-11-2013, dalam perjalanan ke Malang. Waktu itu memang PB sudah malam berangkat dari Sidoarjo, sekitar pk.20.00wib. So hingga sampai di daerah Malang perbatasan Blitar(Route jalan kembar – Selorejo) sudah malam. Sekitar pk.23.00wib sampai jalan itu, memang jalanan ini terkenal sepi dan lumayan gelap.
Pertama yang PB rasakan hanyalah rasa sedikit berbeda dari biasanya saja, tidak begitu aneh dan janggal. PB pikir itu efek kabut yang tebal menyelimuti perjalanan waktu itu, mungkin karena efek dari hujan pada sorenya hari. Kabut lumayan tebal, dan selama ini belum pernah mengalami hal semacam itu. Untungnya PB tidak memiliki kemampuan melihat makhluk halus seperti itu, jadi selama perjalan aman. Jujur saja waktu itu hanya saja, mesin motor terasa berat (menderu-deru/semacam membawa muatan berat). PB pikir itu hanya saja efek dari jalan yang memang sedikit menanjak konturnya, jadi ya PB cuekin saja. Setelah sampai rumah teman(yang di tuju), beliaunya langsung menembak dengan kata ” Lah, sampean tadi mbonceng pocong loch“. Tapi katanya sudah turun, so aman. Teman PB ini memang bisa di bilang orang yang memiliki kelebihan(indera ke enam). 😀

Comot dari Google (http://misterirumputtetangga.blogspot.com/) hanya ilustrasi saja
Itulah secuil dari cerita mistis ketika touring sendiri, padahal PB ini sering blakrak’an malam hari sendirian. Namun karena ada peryataan begitu, jujur saja jadi ngeri juga(langsung disco merinding, bulu kudu). Ini hanya share pengalama saja, entah betul atau tidaknya hanya Allah SWT yang tahu. Intinya kalau buat kawan yang lagi doyan perjalanan malam, kalau bisa jangan membawa sesuatu yang berbau amis/anyir. Ada kemungkinana, itu kesuka’an makhluk halus. Kemarin kebetulan PB bawa ikan asin 3kg + 4 kg ikan bandeng seger, dan sudah tentu baunya amis sangat kuat sekali sepanjang jalan. Hehehee, seruuu tapi ngeri juga
Ingin punya Supermoto
Keadaan PB yang sering wara-wiri keluar kota dengan sepeda motor, membuat PB memiliki ke inginan yang sebenarnya sudah lama terpendam. Yaitu memiliki motor yang nyaman untuk melibas kontur jalanan Indonesia ini. Dengan keadaan kontur jalanan Indonesia ini, cocoknya ada motor-motor yang memiliki genre “Supermoto“. Namun motor-motor kelas beginian, justru jarang dijual murah di Indonesia. Yang ada malah di gelontorin bebek murah & matic murah, hadeuuuuchh!! 👿
Waktu pulang ke desa kemarin, melihat seonggok motor Jupiter Z generasi pertama th.2003. Yang dulu memang dipakai waktu sekolah SMK oleh PB, melihat keadaan yang tak tersentuh sama sekali. Terbesit IDE untuk merombaknya jadi nyaman dipakai untuk seliweran melibas kontur jalanan Indonesia tercinta ini.

Saat masih terurus, sekarang terbengkalai… 😥 😥
Motor Jupiter Z 2003 PB ini sudah mengaplikasi kopling manual, so untuk mesin sebenarnya tidak perlu rombak yang signifikan sudah bisa ngacir dijalanan. CDI juga sudah pakai BRT, kubikasi juga sudah naik dari 113cc(standartnya) sekarang sudah jadi 120cc. Walau belum terpaut jauh, kalau untuk harian sudah cukup banget. Dulunya enak dipakai, setelah tua waktunya ganti kaki-kaki jadi agak kurang nyaman untuk melibas jalanan Indonesia ini. Makanya terbengkalai di rumah desan asal sana.

(Permisi, pinjem photo wak haji) 😀 Pengennya dibuat semacam ini, sepertinya mahal juga ya?? Walau ganti kaki… 😀
Gimana kawan, ada masukan gak buat bikin motor PB yang sudah teronggok tidak kepakai itu jadi nyaman dipakai untuk perjalanan jauh nan melibas kontur jalanan Indonesia ini yang bergelombang. Kira-kira menyedot dana berapa yaa?? hehehee… 😀

Kalau gelombangnya ini mah, masih aman-aman saja 😀 😳
Mencoba bikin Kolase photo
Sudah lama tidak bikin artikel tentang photography, mumpung lagi tidak ontheway. Ada baiknya buat artikel yang tentunya hal baru bagi PB juga, yaitu belajar bikin album kolase. Namanya juga belajaran, mohon maklum jika masih terasa amburadul sekali. Buat yang senior, mohon masukanya dan bimbingannya. PB akan berbagi kepada para NewBie (seperti PB juga masih sangat NewBie), so biar bisa saling tukar informasi.
Kolase merupakan kata dari “Collage” dan “coller” dalam bahasa Perancis yang artinya “Merekat“. Jadi disini PB akan mencoba merekatkan beberapa hasil jepretan amatiran, yang akan dijadikan satu photo saja. Kali ini yang dijadikan sample adalah, salah satu client photo PB yang kemarin awal bulan ini dikerjakan PB di Kota Blitar sana.

Maaf kalau masih acak-acakan, namanya juga amatiran..hehe 😳
Biasanya kalau photo kolase ini wajib dikerjakan bagi si tukang photo blusuk’an terop macam PB begini. Karena tujuan photo kolase ini untuk menarik agar si hasil photo lebih dipandang agak lama, karena saking tumpuk²an photo yang kecil-kecil bikin mata harus teliti untuk memandangnya 😆

Kolase ala kadarnya dari PB 😳
Kolase sendiri Bebas menurut opini PB pribadi, tidak ada peraturan yang saklek harus begini. Yang penting menarik untuk dilihat, dan tidak terlalu ruwet jika dipandang. Syukur-syukur kalau memasukan inti dari jalan cerita acara, jadi bisa lebih berarti sendiri untuk dipandang. Ada yang mau memberikan masukan kepada hasil photo PB ini, atau menambahi opini? Sangat di tunggu diskusinya.. 😀 😆
Bakso Cak Man,Sedati-SDA.
Sudah lama PB jalan-jalan keluar kota, hingga tidak bisa mengapload artikel. Ya mohon dimaklum, jalan-jalannya juga keluar kota. Jadi ya betulan keluar kota, yg tidak ada signal sama sekali. Hehehe…
Namun sudah 2 hari ini kembali ke kota, seperti biasa. Kalau sudah kembali kekota, waktunya kuliner bakso dimulai. Pas malam-malam, pk.22.00wib perut terasa lapar. Alhasil sempat bingung juga mencari Bakso, sudah malam begini.
Namun perjuangan demi perut tetap berlanjut, akhirnya sampailah ke pinggiran kota Sidoarjo. Yaitu di daerah Juanda keselatan, tepatnya di daerah Sedati.
Bertemulah Bakso Cak Man, yg PB sepertinya pernah dengar nama ini. Kalau tidak salah, Bakso area Malang sana. Seporsi diatas dihargai Rp.8.000,- saja, menurut PB itu masuk kategori wajar(tidak mahal+tidak murah). Rasanya lumayam cukup menggigit juga, pentolnua termasuk besar. So buat yg kebetulan lewat area Juanda, silahkan mampir. 😆
Posted from WordPress for Android