Monthly Archives: January 2014

Yamaha GT 125, kurang apa coba??

Kemarin tgl.25 Januari 2014, PB berkesempatan mendapat undangan untuk mencoba Yamaha GT 125 buat keliling di Kota Surabaya (artikel di Sini). Karena memang tidak bisa memaksimalkan dalam mengetestnya, jadi mohon maaf tidak bisa mengulas lebih banyak selain hanya menengok fitur-fitur yang nampol di Yamaha GT 125 ini. Misal untuk mengulas seberapa iritnya BBM, berapa Top Speednya,dsb. Sudah pasti tidak bisa PB lakukan, sesuai dalam artikel kemarin 😀

Yamaha GT 125 tampak depan (Eagle Eye_nya nampak jelas)

Menurut PB Yamaha GT 125 ini memang benar-benar penyempurnaan dari Yamaha Xeon series sebelumnya, walau saat ini yang di tonjolkan lebih ke GT 125. Namun tidak dipungkiri kalau Yamaha GT 125 ini memang dibangun dari cikal-bakal Yamaha Xeon series. Karena yang kurang dari Xeon RC & serie sebelumnya, kini semua ada di GT 125. Mulai dari design lampu, sudah menggunakan  design dasar lampunya Soul GT(mirip dengan nuansa mobil camaro).

Speedometernye enak dipandang, panel indikatornya jelas.

Fitur keselamatan seperti “SMART STAND SWITCH” dimana Mematikan mesin secara otomatis saat standar samping diturunkan. Dilengkapi lampu indikator yang berkedip saat fitur ini diaktifkan. Untuk sektor belakang ada ” SPORTS CAR TAIL LAMP” model Sporty dan Modern dengan efek Smoked Lens, cahaya lebih jelas terlihat namun tidak menyilaukan. Serta “BIG BIKE MUFFLER” yang terinspirasi matic mogenya Yamaha T-Max, jadi lebih terlihat elegant.

SPORTS CAR TAIL LAMP & BIG BIKE MUFFLER

Serta tak ketinggalan adanya “SMART LOCK SYSTEM” yang istilahnya lebih familier dengan nama hand rem, dimana Mudah dan Praktis untuk mengunci rem saat parkir ditanjakan dan hanya perlu satu jari untuk mengaktifkannya. Lalu bagasi dibawah jok lumayan besar juga, bisa menelan helm half face (kalau fuel face tidak muat).

SMART LOCK SYSTEM & BIG BAGASI

Untuk fitur-fitur yang tertancap di GT 125 ini menurut PB sangatlah menarik untuk digunakan harian, karena terhitung sangat lengkap dan fungsional. Namun ada Minusnya menurut PB, entah beneran atau cuma perasaan PB yang salah. Soal akselerasi kok PB rasa malah seperti lemot, padahal kubikasi 125cc. Bila dibandingkan dengan Yamaha X-Ride(karena pas acara kemarin, sempat dikasih test ride Yamaha X-Ride juga) padahal kubikasi Yamaha X-Ride hanya 110cc. Namun PB merasakan kalau tarikan akselerasi Yamaha X-Ride lebih reponsif bila dibandingkan dengan GT 125 ini. :mrgreen:

Sedangkan sektor mesin, sepertinya tidak jauh beda dengan Yamaha Xeon RC hanya saja GT 125 sudah menggunakan teknologi YMJET-FI. Berikut ini detail dari spesifikasi Yamaha GT 125, adalah sebagai berikut:

DIMENSI
P X L X T 1.855 mm X 700 mm X 1.070 mm
JARAK SUMBU RODA 1.265 mm
JARAK TERENDAH KE TANAH 135 mm
TINGGI TEMPAT DUDUK 760 mm
BERAT ISI 101 kg
KAPASITAS TANGKI BENSIN 3,8 liter
MESIN
TIPE MESIN 4 Langkah, 2 Valve SOHC, Berpendingin Cairan
JUMLAH / POSISI SILINDER Silinder Tunggal / Mendatar
DIAMETER X LANGKAH 52,4 X 57,9 mm
PERBANDINGAN KOMPRESI 10,9 : 1
DAYA MAKSIMUM 11,4 PS (8,4 kW) / 9.000 rpm
TORSI MAKSIMUM 10,4 N.m (1,06 kgf) / 6.500 rpm
SISTEM STARTER Electric Starter dan Kick Starter
SISTEM PELUMASAN Basah
KAPASITAS OLI MESIN 0,9 Liter / Perawatan Berkala : 0,8 Liter
SISTEM BAHAN BAKAR (Fuel Injection System) YMJET-FI
TIPE KOPLING Kering, Kopling Sentrifugal
TIPE TRANSMISI V-belt Otomatis
POLA PENGOPERASIAN TRANSMISI Otomatis

Itulah kesan dan pesan yang bisa PB sampaikan soal produk terbaru Yamaha GT 125, karena hanya bisa menikmati secara terbatas. Jadinya penjelasan dan ulasannya hanya bisa sampai sejauh ini saja, mungkin jika suatu saat nanti ada kesempatan “Pinjem Pakai” untuk beberapa hari macam blogger kondang. Mungkin PB bisa mengeksplore lebih jauh soal seluk-beluk si GT 125 ini, semoga artikel ini bisa menginspirasi 😆 😀 🙂 Terimakasih.

Advertisement

Thanks to Nyobamoto.com & HBD ke 3

Artikel ini ditujukan buat rasa terimakasih kepada sesepuh JatimOtoBlog, karena PB telah menang dalam kuis yang diadakan tempoe hari. Dia adalah tak lain Juragan waroeng Nyobamoto.com, dalam rangka memperinganti HUT blognya yang sudah berumur 3 tahun. Tempoe hari ada sebuah kuis, dimana di dalamnya ada 10 potongan photo yang harus ditebak oleh para peserta kuis. Karena PB juga suka memotret, jadi sekalian mengasah ilmu soal tebak-tebak’an photo. Maka dari itulah, alhamdulillah PB berhasil menebak 8 photo dengan benar(Karena persyaratannya yang lolos minimal bisa menebak 8 potongan photo).

Ini Jawaban PB kemarin Hari 😀

 

Karena system jawaban dari kuis ini adalah uraian, jadi jawabannya tidak harus 100% sesuai kata-kata dari kunci jawaban. Jadi minimal intinya sudah mengena dari kunci jawaban tersebut, maka jawaban sudah bisa dikatakan benar.

Kata-kata ungkapan tidak harus persis dengan kunci jawaban. Tapi intinya yang harus benar.
Dengan kunci jawaban demikian, maka komentator yang berpeluang dengan jawaban benar 8 adalah bro Potretbikers.

Sekali lagi, terimakasih kepada Nyobamoto.com. Serta Selamat ulang tahun ke 3 blog Nyobamoto.com, Semoga hitsnya tambah tinggi dan bisa mendapatkan Wordads yang melimpah. Amin… 😀

GT 125 Keliling Kota Surabaya

Sesuai dengan postingan di Sini, tepatnya kemarin sore s/d malam. PB berkesempatan menaiki produk terbaru milik Yamaha, dimana masih dalam jenis maticnya. Yaitu GT 125, generasi ini adalah sodara dari Xeon series. Namun karena memiliki tampang yang lebih mengarah ke Nuansa GT, makanya dinamai GT 125. Berkumpul mulai pk.17.30wib di PT. STSJ – Jatim, guna mengambil unit GT 125 yang telah disiapkan oleh pihak Yamaha.

Motor-motor baru, siap diGeber keliling Kota Surabaya

Untuk acara ini sangat berbeda dengan acara yang telah dilakoni oleh media kondang pada tgl.23 Januari 2014 kemarin, dimana para awak media melakukan start dari Malang ke Bali. Dalam acara itu, para awak media memang diajak untuk mencoba ketangguhan si GT 125 ini. Namun kalau yang PB lakoni ini, hanya Rolling Thunder saja. Ya intinya hanya having fun, untuk shoft launching GT 125 ini di Kota Surabaya saja. Jadi jangan bertanya soal Top Speednya, perfoma, dsb. Karena memang tidak untuk itu, kita hanya berjalan ± 30km/jam saja. Untuk mengarak DJ truck, yang tujuannya untuk menarik perhatian para masyarakat Surabaya.

Di Odometer, menunjukan 1.5km. Unit ini beneran baru,ternyata.

Kemarin sempat beransumsi kalau Unit yang PB mau pakai ini adalah unit yang sama dengan acara Malang-Bali, ternyata beda loch. Ketika PB lihat di dashboard, ternyata odomoter unit ini masih menunjukan 1.5km. Itu tandanya sangat baru, dan tidak mungkin Malang – Bali jaraknya 1.5km (Wong odomoternya normal) karena setelah dipakai beberapa jalanan Surabaya, odometernya berubah juga.

Nampang dulu,kawan!!! 😀

Dalam acara ini, melibatkan 8 blogger dan 12 Bikers. Dimana 8 blogger ini adalah, kawan-kawan dari JatimOtoBlog sendiri. Dengan dikawal 2 polisi voorijder para rombongan siap memecah kemacetan Kota Surabaya, sudah biasa Kota Surabaya jika malam minggu lalu lintasnya kalau padat – merayap. Gimana, kisah selanjutnya dari test ride GT 125 yang singkat ini…akan di ulas dalam next artikel :mrgreen: 👿

BONUS!!

Dari kejauhan dulu, yaa 😀

Modal dikit dong, Biar Aman!!

Melihat postingan Kang KHS disini, sangat miris dan menyedihkan sekali. Karena Satria FU, yang baru di beli habis terlalap si jago merah. Itu hal yang sangat mengiris hati, padahal awalnya hanya ingin mempercantik tunggangan agar lebih manis dan enak dipandang sesuai selera. Namun kejadian na’as telah menimpa pada motor Satria FU ini yang baru dibeli oleh sang pemilik, dan akhirnya tinggal rangka+mesin(yang berbahan logam).

Ketika Satria FU dilalap si Jago Merah (Pict. http://www.setia1heri.com/)

Ini peringatan bagi semua pembisnis sticker, pasalnya tanpa sengaja kejadian ini adalah kesalahan yang dilakukan oleh si tukang pemasang sticker. Karena dalam merekatkan stickernya kebody, agar bisa menempel sesuai dengan lekukan body motor menggunakan korep api. Banyak sekali pratek-praktek beginian di Kota tempat tinggal PB, kalau sudah begini apa gak malah bikin kerugian besar?? Jadi mbok ya mendingan ngalah dikit, keluar modal lebih buat keamanan dan kenyaman bersama. Guna membeli alat pemanas, yang biasanya di sebut blower / bisa juga pakai Hair Dryer.

Lebih amanya kan pakai alat beginian 👿

Alat ini mungkin jauh lebih baik dan aman, ketimbang menggunakan korek api. Ya walau memang harus mengeluarkan modal yang lebih, namun demi jangka panjang kebaikan PB rasa bisa jadi lebih baik. Buat yang suka otak-atik sticker sendiri, ada baiknya memakai alat ini. Kalau nggak mau modal, pinjem aja salon kecantikan sebelah rumah. Pasti punya alat yang namanya Hair Dryer, hehee… :mrgreen: 👿 semoga artikel ini dapat menginspirasi.

Penyakit Mio Soul akhirnya sembuh juga

Kemarin PB posting soal pembiayaan motor matic yang cukup mahal, bila dibandingkan dengan motor bebek (Artikel disini). Setelah mendapatkan pertolongan dari Allah, melalui kawan PB yang selalu ada ketika aku kesulitan (thanks to someone). Akhirnya si Mio Soul kemarin 2 hari, masuk meja operasi. Sebetulnya tidak memakan waktu yang lama untuk mengganti semua part yang ada, namun karena sang Mekanik mengerjakanya sepulang dari kerja. So butuh 2 malam untuk mengerjakanya, tepatnya kemarin malam Mio Soul 2009 milik PB dinyatakan sehat dan pulih kembali. Semoga awet!!!

Part yang diganti (lumayan banyak) 😀

Semua part yang nampak di atas, adalah barang bekas yang rusak dan kini telah diganti dengan barang baru. Di lihat dari photo terlampir, lumayan cukup banyak dan sangat menguras kantong tentunya. Lumayan cukup ngeri, jika sudah kena kerusakan barang-barang di atas. Biaya yang dikeluarkan jauh lebih banyak, bila dibandingkan dengan motor bebek. Padahal selama ini PB selalu rutin dalam service bulanan si Mio Soul ini. Karena memang mungkin sudah waktunya service berat, sehingga lumayan bikin keluar keringat dingin biayanya :mrgreen: (Buat para matic mania, lebih siapkan diri sejak dini untuk biaya. Jikalau tidak mau kedodoran soal biaya service penyakiti ini) 😆 👿

Besok Giliran test Ride GT 125

Kemarin tepatnya tgl.23 Januari 2014, rombongan blogger papan atas telah start untuk melakukan uji ketangguhan Yamaha GT 125. Start dari Kota Malang – Jatim, rombongan media berangkat menuju Denpasar – Bali. Rute yang di lalui adalah jalur selatan, yaitu Turen – Dampit – Piket Nol dan Jembatan Gladak Perak serta Lumajang. Sudah pasti sangat seru banget, namun lagi-lagi yang berkesempatan hanya blogger papan atas sekelas TMCblog & IWB .

Gear_nya ituloh, bikin pingin aja 😀 (pict. Nyombamoto.com)

Namun blogger mini seperti PB juga tak kalah ketinggalan, walau hanya beda rute dan jam tayang. Yang penting juga berkesempatan melakukan test ride produk Yamaha terbaru ini, tepatnya besok malam tgl.25 Januari 2014. Kemarin di hubungi by phone oleh perwakilan PT. STSJ – JATIM selaku main dealer Yamaha di Jatim, telah mengundang PB untuk ikut bisa merasakan perfoma GT 125 ini.

Ada kemungkinan, besok yang di pakai PB untuk test ride adalah motor-motor 30 biji ini juga. Nunggu kembali dari Bali dulu, baru mampir ke Kota Surabaya. Nah itulah saatnya PB dan rombongan ikut merasakan perfoma GT 125, namun route yang di ambil hanyalah seputaran Kota Surabaya saja. Gimana kisah selanjutnya, tunggu saja hasil reviewnya besok yaa… :mrgreen: 😳

SS itu menyenangkan sekali

PB sedari dulu hobby banget dengan SS, karena memang PB suka menggeluti foto tentang Lanscape, CityScape, dsb. Jadi sudah dipastikan tidak jauh dengan SS / LE. SS disini bukan shabu-shabu loch, tapi Slow Speed atau LE(Ladies Escort Long Exsposure). Memotret dengan metode ini sangatlah penting/wajib menggunakan tripod, dimana sudah seperti dijelaskan artikel kemarin. Memang sudah lama PB tidak hunting Janda pemandangan desa, namun ketika membuka-buka file lama yang sudah di back up ke DVD. Ternyata asyik juga ya, mainan camera dengan metode SS/LE ini. Jadilah di Up Load di sini saja :

Make = Canon 1100D Exposure Time = 30″ F Number = F14 ISO Speed Ratings = 100 “Kota Jember”

Model = Canon EOS 1100D Exposure Time = 30″ F Number = F14 ISO Speed Ratings = 100 “Alon-alon Jember”

Model = Canon EOS 1100D Exposure Time = 20″ F Number = F18 ISO Speed Ratings = 100 “Hotel Majapahit- SBY”

Model = Canon EOS 1100D Exposure Time = 25″ F Number = F16 ISO Speed Ratings = 100 “KBS – Surabaya”

Model = Canon EOS 1100D
Exposure Time = 8″
F Number = F20
ISO Speed Ratings = 100
Flash = Flash did not fire, compulsory flash mode
Focal Length = 18mm “Tanjung Papuma – Jember”

Semua photo ini mengingatkan saat-saat masih senang mBolang dengan nenteng DSLR, sekarang sudah sangat jarang sekali mengeluarkan kamera dari Dry Box. Kecuali pas ada acara liputan event, atau memang ada Jobs. Seringkali di ajak kawan-kawan Community Photography, namun sering banget tidak hadir dan memilih diam di kamar kost. Namun ketika lihat photo-photo ini, jadi ingin lagi jalan-jalan. Siapa yang mau mengajaku jalan-jalan, yuksss… :mrgreen:

Fungsi dan Kegunaan Tripod untuk Kamera

Sudah pada kenal dong tentunya yang namanya tripod, dan sudah tentu bukan lagi hal yang asing lagi buat kawan semua. Bagi yang masih awam ataupun sudah profesional, tentunya sudah bukan barang asing untuk sebuah tripod kamera. Kali ini PB akan mengajak sedikit mengenal fungsi dan kegunaan dari tripod itu sediri, selama ini pastinya tripod adalah barang untuk kaki-kaki menaruh kamera biar bisa berdiri sendiri dan tidak goyang. Itu argumen betul juga sebenarnya, kali ini PB akan sedikit mengurai menurut pandangan PB dan kapan harus di gunakannya.

Tripod berguna untuk meningkatkan ketajaman dari sebuah hasil photo, karena dengan tripod kita bisa menseeting ISO rendah.

Tripod berguna bagi kita yang suka memotret landscape, dengan memakai tripod kita mampu mencapai angel yang sulit.

Tripod juga wajib digunakan saat kita melakukan pemotretan SS(Slow Speed) atau LE(Ladies Escort Long Exposure), sudah pasti kalau kita sedang melakukan metode ini tidak mampu menahan camera agar tidak goyang dalam tempoe beberapa detik.

Tripod terkadang juga berguna untuk menaruh flash eksternal agar mencapai pencahayaan yang maksimal sesuai dengan kehendak sang juru kamera, bisa dikatakan sebagai pengganti lighstand.

Tripod sangat berguna disaat kita melakukan foto bareng, dan sang juru kamera juga ingin ikut dalam pemotretan tersebut. Bisa mensetting dengan timer ataupun menggunakan remote shuter. (Asal jangan “Duck Face” yaa . . . . :mrgreen: )

Tripod dibutuhkan saat kita memotret photo dokumentasi dimana sangat di perlukan titik yang sama dalam berulang-ulang, semisal waktu pemotretan untuk photo KTP, KTA, dsb.

Tripod mendukung saat kita sedang kelelahan dalam memotret, karena kamera DSLR itu rata-rata bobotnya lumayan berat. Apalagi kalau sudah menggunakan lensa tele yang sampai 300mm keatas, dijamin dalam 10x klik saja tangan kawan semua pada pegel-pegel 😆

Penggunaan Tripod 😀

Semoga artikel ini dapat menginspirasi kawan semua, dimana saat tepat menggunakan dan membawa Tripod Kamera. Tentu saja untuk mengurangi beban yang ada, ketika kita sedang melakukan pemotretan. Jadi perjalanan dalam memotret lebih enjoy dan menyenangkan, sehingga bisa menimbulkan IDE yang fresh dan unik. Masa’ mau memotret masa ketika unjuk rasa(Demonstran) menggunakan tripod?? Kan gak lucu juga, keburu kena lemparan batu(kaya inspirasi Fotografer Perang iklan di Tipi) :mrgreen:

Perawatan Motor Matic Lebih Mahal,euy!!

Motor PB adalah Yamaha Mio Soul keluaran tahun 2009, jadi sudah lumayan cukup lama menemani kisah perjalanan PB selama ini. Motor ini sudah pernah jalan-jalan ke Bali(untuk ujung timur) sedangkan kalau kebarat hanya sampai Jogja saja. Namun untuk seputaran Jawa Timur sudah mentok utara-selatan-timur-barat, jadi ya bisa di bilang sudah waktunya penyegaran. Tepat tahun 2014 ini, Mio Soul ini genanp 5 tahun(karena waktunya pajak ganti plat, 5 tahunan). Sungguh waktu yang wajar untuk sebuah perjalanan yang sangat melahkan sekali, kini Mio Soul sedang sakit/tidak normal.

Tempoe hari, sudah diservicekan ke salah satu Beres Yamaha di Surabaya. Sama sang mekanik, dikasih aba-aba kalau motor ini waktunya ganti part ini & itu. Setelah PB chek harga-harga part yang disebutkan oleh sang mekanik, harganya cukup mencengangkan sekali. Silahkan di chek di bawah ini :

Hiks, cukup membuat dompet kempes kawan!! 👿  

Harga yang lumayan bikin galau,kawan!! Harga di atas belum termasuk ganti olie+biaya service lainya, jadi total ya ± 1jt’an lebih. Coba bila dibandingkan dengan motor kelas bebek, part tersebut diatas sama seperti hanya “Gear Rantai set” saja. Kalau cuma ganti “Gear rantai Set” sebuah motor kelas bebek, paling total hanya ± Rp.350.000,-an sudah beres. Jadi buat yang suka motor matic, sudah pasti siap-siap mengeluarkan dana lebih mahal jika dibandingkan pemakai motor kelas bebek.

Kalau sudah begini, galau dech…mau-gak mau harus tetap ganti itu part semua. Kalau gak diganti-ganti dalam waktu yang lama, sudah pasti akan Ambrol !! Kalau sudah ambrol, tentu saja tidak cukup 1jt lagi, bisa berjuta-juta. Hikss… 😥 😥 siapa yang mau kasih pinjeman dana ya?? :mrgreen: 😥

Axis Rp.1500,-/hari Unlimited, lumayan!!

Kemarin PB bilang kalau Axis gagal untuk di bawa ke Blitar sana, namun ternyata ketika dibawa kembali keKota Sidoarjo. Keadaan berkata lain, dan lumayan cukup untuk menggantikan standby si @Wifi.id yang sejak 3 minggu lalu sudah tidak bisa dinikmati lagi di tempat kost PB. Hanya dengan tarif Rp.1500,-/hari, sudah bisa Unlimited. Jadi bisa standby internet full day, apalagi buat koneksi whatsaap+BBMan di Laptop lumayan lancar juga. Tanpa perlu memikirkan Quota lagi.

Signalnya Full HSDPA, sayang speednya lelet!!

Cuma ya begitu, konsekuensinya sudah pasti lelet. Speednya saja dibatasi cuma maks. 62Kpbs, jadi jangan berharap untuk bisa main donwdload, atau koneksi berat lainya. Namanya juga paketan murah, jadi sudah pasti jauh dari kata istimewa. Namun sudah cukup untuk PB buat konesksi seharian, browsing dan social media lainya. Cara daftarnya cukup gampang, tekan *111#OK/YES. Setelah itu, tarif utamanya Rp.1500,-/day disedot dari pulsa utama. Kalau pas tidak dipakai, pulsa utamanya tidak kesedot. Hanya pas digunakan saja, dalam pemakaian awal Rp.1500,-/5mb(koneksi normal) setelah itu Unlimited namun hanya dengan ± 62Kbps. Ada yang tertarik untuk mencoba, silahkan uji kesabaran kawan semua hehehe :mrgreen:

Hanya 3 yang mampu berjalan

Saat ini PB beberapa hari berada di desa, tepatnya pinggiran sebelah selatan pulau Jawa bagian Timur. Yaitu di Kabupaten Blitar, daerah Lodoyo. Disini kalau dibilang nDeso, memang betul adanya. Karena PB kudu pulkam, dan harus menetap beberapa hari ini. Sudah pasti piranti yang terpenting adalah sebuah koneksi internet, karena di nDeso susah sekali cari hiburan Dugem,karaoke,dsb.

hanya 3 yang mampu :D

hanya 3 yang mampu 😀

Kebetulan kemarin PB bawa saku dari kota, 2 buah Provider. Yaitu Provider 3 dan Axis, namun ketika sampai rumah nDeso. Axis tidak mendetek sama sekali signalnya. PB kira modemnya yang rusak, setelah di kembalikan lagi provider 3 ternyata mendapatkan koneksi (seperti gambar terlampir).

Berarti three, memang sudah luas jaringannya kalau begitu. Dipakai ditempat se_nDeso ini saja masih mampu berjalan dengan lancar, dan tentunya juga memiliki speed yang lumayan. Speed 989.39kbps PB rasa sangat cukup untuk broswing dan ngeBlog saja, next time coba provider lainya…. :mrgreen: (Axis, dinyatakan gagal) 😆

Warkop, kini menjamur di Desaku!!

Sudah lama juga PB ini pergi meninggalkan tempat kelahiran, tanpa terasa sudah memasuki angka 5 tahun. Sejak 2008, awal mula masuk ke Kota Surabaya merasakan sesuatu hal kecocokan diri dengan kota baru dikenal ini. Hingga saat ini, PB juga jarang banget untuk pulang keBlitar dalam waktu tinggal yang lama. Paling cuma semalam, atau paling lama banget dua malam saja.

Namun karena mendapat kabar, jika Ibunda di Desa sedang sakit. Jadi PB juga kembali segera mungkin keDesa, guna merawat Ibunda tercinta. Setelah beres merawat Ibunda tercinta, salah satu kawan lama PB menghampiri ke rumah untuk di ajak jalan-jalan ke tempat nongkrongnya anak – anak muda disana. Yaitu ke salah satu Warkop kesukaan dia, ternyata tanpa PB sadari Warkop ini sekarang tumbuh dengan sumbur bak jamur di musim hujan saja.

Hanya ilustrasi saja(Maaf tidak bisa mengabadikan tempatnya)

Karena memang PB pulang kampung kali ini hanya untuk merawat Ibunda tercinta, jadi tidak membawa peralatan tempur semestinya(Camera,dsb). Jadi tidak bisa menampilkan tempat-tempat yang dimaksudkan disini tadi, namun dengan adanya warkop yang semakin menjamur ini menjadikan Warnet(warung internet) semakin sepi #CMIIW. Karena di dalam warkop ini tersedia selalu Wifi(Hot Spot area), jadi selain hanya tempat untuk nongkrong bisa juga tempat online. Semakin asyik juga desaku, karena saat PB mengalami masa muda disana, tidak ada fasilitas ini… 😀 :mrgreen:

Itu Cerita Desaku, Mana Cerita Desamu,kawan??

Mengenal flash diffuser

Dalam dunia photography, sangat banyak alat-alat untuk mendukung pemotretan. Selain lensa dan camera itu sendiri, tentunya tujuannya untuk membuat hasil photo yang lebih maksimal dan mempunyai nilai seni tinggi. Kali ini PB akan sedikit menguraikan tentang seputaran flash, sudah pada tahu tentunya apa itu flash kamera. Namun bukan soal flash intinya, tapi tentang accesories yang biasa menempel pada accesories flash. Yaitu “flash diffuser” dimana alat ini gunanya utama adalah untuk mengurangi pantulan cahaya dari flash yang kuat ketika mengenai obyek, yang biasanya terlihat mengkilap. Maka dengan menggunakan “flash diffuser” ini cahaya bisa lebih merata dan lembut, ketika mengenai obyek yang di potret. Banyak banget, berbagai macam jenis flash diffuser . Contohnya sebagai berikut:

“Flash Diffuser” untuk flash ekstenal (Sumber: Google)

Contoh gambar diatas, digunakan pada ujung flash eksternal. Jadi tida bisa digunakan di flash kamera internal, kecuali harus di akali dengan berbagai cara. Namun tentu saja hasilnya tidak bisa sempurna :mrgreen:

“Flash Diffuser” Untuk flash internal Kamera (Sumber: Google)

Contoh gambar diatas: Baru yang contoh ini, memang difungsikan untuk internal flash kamera. Namun tentu saja, untuk camera yang berjenis : DSLR, Prosumer, Mirrosless,dsb. Karena untuk memasangnya butuh tempat dudukan untuk pegangannya.

Contoh di atas semua itu adalah “Flash Diffuser” yang dimana dapat dibeli secara langsung di toko yang berjualan accesories kamera. Namun kalau saja kita lebih kreatif, dapat memaksimalkan benda-benda di sekitar kita. Contoh saja bisa dibuat dengan kertas, atau barang bekas yang lainnya. Contohnya sebagai berikut, Flash Diffuser buatan sendiri :

Sumber : flickr.com/photos/christian-dl/

Tidak selamanya harus beli, kawan. Jadi dengan contoh gambar diatas ini, itu kan menggunakan kertas yang ada. Hanya dengan menuntut kreatifitas tinggi, bisa menghasilkan sesuatu barang yang maksimal. Semoga bisa menginspirasi kawan semua, yang lagi menggemari dunia photography seperti saya. Terimakasih  😀

Selfie with Duck face?? Hati-hati kawan!!

PB sering di dapuk sebagai tukang photo, so sering kali melihat berbagai ekspresi wajah yang bermacam bentuknya.  Tentunya lagi juga sering menemui yang mode “Duck face” atau biasa sering di lakukan oleh para cewek cabe-cabean. Duck Face adalah ekspresi memonyongkan bibirnya dan menyipitkan matanya, tidak lain dengan tujuan agar lebih imoet jika di photo. Biasanya ini sering kali dilakukan cewek-cewek zaman sekarang, namun tidak menutup kemungkinan para cowok juga ada. :mrgreen:

Contoh ” DUCK FACE”…menyeng-menyeng 😆

Itu diatas contohnya dipotret menggunakan wajah bebek, wakaka…. :mrgreen: !! Nah, kebetulah ternyata di female.kompas.com kalau seseorang yang sering melakukan photo dengan “Duck Face” memiliki gangguan kejiwaan, nach loee…. 😀 ini kutipannya:

Menurut sebuah penelitian psikologi yang dirilis di sebuah situs Antiduckface.com secara lugas menyatakan bahwa orang yang mengambil fotonya sendiri dengan ekspresi wajah sengaja dibuat untuk mengecoh perhatian, seperti salah satunya memajukan bibir, kemungkinan besar memiliki gangguan jiwa.

Komentar serupa juga dituturkan oleh Dr Pamela Rutledge, Director Media Psychology Research Centre, seperti dikutip dari Mashable.com, “Berkaca dan memotret diri sendiri atau selfie adalah dua hal yang berbeda. Dengan mematut diri di depan kaca menimbulkan pergerakan yang nyata, sedangkan selfie lebih kepada imaji yang Anda ciptakan sendiri demi mendapatkan perhatian dari orang lain. Hal yang demikian menunjukkan seseorang yang kesepian, butuh pengakuan, selalu ingin menjadi pusat perhatian dan biasanya tidak terlalu pintar.”

Pose dengan ekspresi wajah bebek ini menunjukkan rendahnya kepercayaan diri dengan wajah natural dan takut tidak terlihat menarik. Memang benar, pose duck face dapat menyamarkan kekurangan wajah, tetapi bukan berarti Anda terlihat lebih memikat!

Bagaimana kawan semua, masih ingin melakukan memotret dengan pasang wajah bebek lagi?? Kalau PB mah, terus terang malah kaku kalau dihadapan kamera. Namun kalau pas di belakang kamera, mengatur seseorang gitu ibarat dikata kaya jago pose..padahal NOL. Mungkin kebanyakan para Tukan Photo/Fotogragfer, begitu juga kalau diPhoto kaku.

Untuk Duck Face, atau bahasa Jawanya “menyeng-menyeng” sebetulnya memang tidak terlalu bahaya untuk soal ganguan Jiwanya. Tidak membahayakan diri sendiri, maupun juga lingkungan Social. Namun kan lebih baiknya kalau pas diPotret itu pose senyum manis, dengan wajah natural. Hehehe… 😀 😆 😳 contohnya dibawah ini, cantik kan?? Tanpa Wajah Bebeknya, heheh 😆 :mrgreen:

Kalau Senyum begini, kan lebih cantik 😳 

Ternyata sama saja,kawan!!

Seperti biasa PB, kalau ngeblog sekarang sering malam hari saja. Dikarenakan modemnya hanya berjalan di pk.00.00wib s/d pk.06.00wib, jadi sudah tidak ada bedanya sama pak Hansip yang lagi ngeronda 👿 !! Semalam baca-baca di artikel blognya om Orong-orong, PB rasa ada yang lucu juga. Namun PB tidak akan membahas hal yang sama, tapi yang sama adalah kebiasaan Bikers di LN sama di Indonesia. Kalau soal sama narsisnya, sudah dibahas dalam artikel om Orong-orong.

Pinjem Om Orong-orong 😀

Photo di Bawah kejadiaanya di Indonesia

Photo Pinjem >> wartakota.tribunnews.com

Nah kan, ternyata sama-sama juga “Melanggar peraturan lalu lintas” kalau Om Orong-orong bilang sama-sama narsis. Kali ini PB tambahin, ternyata sama-sama juga memiliki kebiasaan “Berhenti di Zebra Cross, bukan dibelakangnya garis putih” PB kira Bikers di LN sana, bisa lebih disiplin peraturan lalu lintas. Ternyata sama saja, hahahaa.. monggo Komentarnya kawan!! :mrgreen: