First Ride Impression Kawasaki Ninja RR Mono, at Suramadu Bridge!!

Sepertinya kejadian ini sudah 4hari yang lalu, karena PB masih sibuk dengan beberapa urusan. So baru hari ini bisa terselesaikan untuk menuliskan pengalaman pertama mengendarai Kawasaki Ninja RR Mono. Mungkin saat ini memang bukan trend lagi, untuk membahas Kawasaki Ninja RR Mono. Karena dunia blogosphere, sudah mulai meninggalkan akan cerita Kawasaki Ninja RR Mono. Tapi tak apalah, nasib blogger pinggiran. Untung-untungan sudah bisa, atau berkesempatan untuk mencoba Kawasaki Ninja RR Mono. Jadi artikel ini adalah pure, pengalaman apa yang dirasakan ketika naik Kawasaki Ninja RR Mono. Yukss, simak… 😉

Naik Kawasaki Ninja RR Mono, kegantengan PB jadi naik 0,99% diDepan Cabe-cabean .

Spesifikasi:

• Liquid-cooled
• 4-stroke Single
• DOHC 4-valve
• Digital Fuel Injection
• 249 cm3
• 6-speed
• 151 kg (Non ABS) / 152 kg (ABS model)

Kemarin hanya berani mencapai Top Speed 130kpj di dalam indikator speedometer(Mohon Maaf, kalau no pict=hoaks)Maklum blogger mini, masih belum memiliki gadget yang memadai 😉 . Serta karena memang tidak menggunakan safety riding yang fuel (hanya; Helm,sepatu,sarung tangan,jacket+celana jeans doang). Lagian meskipun test di jalan yang lempeng(jalanan sehabis Jembatan Suramadu-sisi Madura), namanya hari minggu jadi jalanan raya juga agak ramai. Cuma sebatas sampai gigi 5 saja, belum sampai mengeksplore lebih. Nyali sudah menciuuuutt,kawan!! 😆

Riding Position, sangat nunduk banget. Memang sangat nyaman ketika untuk berkendara dengan speed tinggi, feel_nya dalam mengendarai sudah seperti posisi membalap. Yang penting Jambakaannyyaaaaa,kawan!! WOW bangets, untuk mencapai 0-100kpj sangat cepat sekali, kirai-kira under 10detik(sayang tak ada alat record yang mumpuni)  . Untuk handling ketika digunakan meliuk-liuk diantara kendaraan lain sangat ringan, cocok banget untuk membelah kemacetan. Meskipun kemarin notabenya tidak terlalu macet, namun keadaan lalinya sangat lumayan padat. Itulah sedikit pengalaman PB bersama Kawasaki Ninja RR Mono, semoga bisa menginspirasi…thanks 😉