Blog Archives
Lensa zoom+tele vs Lensa Sapu jagad, pilih mana??
Kemarin ada PM masuk lagi by WhatsApp PB, dimana seorang kawan sesama blogger juga(enggan disebut namanya). Sedikit meminta masukan dari PB soal kegalaoanya dalam memilih lensa, sebetulnya beliaunya sudah memiliki beberapa lensa dasar yang memang sudah masuk dalam kategori lengkap. Sudah punya lensa Canon 18-55mm(kit), Canon 50mm f.1,8(fix), Tamron 75-300mm(tele). Sebetulnya ke 3 lensa itu sudah masuk dalam kategori lengkap dasar, yang artinya sudah memenuhi standart awal untuk menekuni dunia fotografi. Namun beliaunya ingin sedikit UpGrade gearnya, tentu saja itu memang sudah wajar. Nah dibawah ini pertanyaanya,kawan!! 😉
Red eye di Kamera Canon 1100D kok gak bisa nyala kaya Nikon??
PB baru saja dapat pertanyaan dari group WhatsApp JatimOtoBlog, yang isinya pertanyaan kurang lebih sama dengan judul artikel ini. Yaitu “Red Eye di Kamera Canon 1100D kok gak bisa nyala, gimana cara settingnya biar nyala terus??” . Semoga penjelasan PB kali ini juga bisa bermanfaat bagi yang lain, kalau sudah senior mohon tambahkan kelengkapannya jika penjelasan PB kurang lengkap. Yukss, mari berdiskusi sejenak 😉
Pentax telorkan Kamera Medium Format 645Z, harganya murah bingits!!
Pentax merupaka merk Kamera yang tersohor juga, namun jarang yang memakai. Bisa dibilang hanya kalangan hebat, yang memakai kamera jenis merk ini. Sebetulnya untuk harga tidak terlalu mahal juga, bahkan bisa dibilang malah lebih murah dibandingkan dengan 2 merk raksasa ” Canon & Nikon ” untuk dikelasnya loch 😉 . Mungkin hanya saja karena lensa & accesories lainya, kalau di Indonesia agak susah di dapatkan. Jadi bisa dibilang barang langka, ada salah satu teman untuk melengkapi koleksi lensa saja perlu ke Jepun sungguh sesuatu’ 😉 . Yups, kali ini kita ngomongin Pentax 645Z, yang merupakan Kamera Medium Format. Konon katanya, sangat murah dikelasnya loch 😉
Plug in PhotoShop Noisware, bikin photomu jadi sehalus sutra!!
Ngomongis soal photoshop pastilah sudah tidak asing lagi, lah wong emang software utama saat kita mainan photo. Ngomongin soal editing photo, PB paling tidak suka dengan sesuatu yang menggunakan hal ribet-ribet. Maunya yang instant dan cepat, yang penting hasil jadi bisa bagus 😉 . Makanya selalu mencari cara buat agar cepat menghasilkan, maklum saja kalau pas kena Jobs Editing yang banyak gitu selalu saja butuh waktu cepat. Biar tidak mengecewakan klien, so buat yang sudah PRO abaikan saja cara ini. Ini berbagi ilmu buat yang newbie kaya PB, atau baru menggeluti dunia editing 😉 . Cekidot penampakannya 😉
Benarkah Shutter Count Kamera DSLR hanya mampu 100.000 – 150.000 klik saja??
Sudah menyebar dan memang betul adanya, jika kamera DSLR itu tergantung sama shutter count. Apalagi kalau saat kita membeli kamera DSLR 2nd(bekas), pastilah was-was soal keadaan sudah berapa banyak shutter count kamera yang mau dibeli itu. Selama ini sudah menjadi sebuah mitos, jika kamera DSLR hanya memiliki 100.000klik saja(untuk kelas low entry) sedangkan 150.000klik(untuk kamera midle – highend entry level). Tepatkah patokan itu semua?? Yuks..mari diskusi dibawah ini 😉
Ketika para FB bertemu di dunia maya ;)
Dalam dunia blogosphere sudah terlalu mainstream yang namanya para FB(FansBoy), dan ketika bertemu dalam komentar selalu saja menimbulkan perdebatan yang seru. Yang terkadang juga bisa menimbulkan istilah blognya kebakaran, namun kali ini PB membahas para FB yang bukan dalam dunia otomotif. Melainkan dunia Fotografi, kalau di dunia R2 sering kali yang berdebatan sengit adalah para FB Honda & FB Yamaha. Kalau dalam dunia fotografi, yang sengit adalah FB Canon & FB Nikon. Contohnya kecil, lihat screenshoot dibawah ini 😉
Apa itu Rule of Third??
Masih ada sambungan dengan artikel kemarin, tentang “Ingat pesan guru Fotografi, tempo doloe“silahkan klik linknya. Di artikel itu disentil soal 9 kotak emas frame, sebenarnya kata-kata itu adalah teknik untuk pengambilan suatu komposisi. Kalau biasanya yang sering dipakai adalah teknik pengambilan komposisi berdasarkan “Rule of Third” atau sepertiga bagian. Jadi seolah kita menghayal waktu membidik sebuah obyek, membayangkan adanya 9 kotak pembagi ini. Ibarat contoh, PB ambilkan foto yang kemarin saja. Biar tetap ada keterkaitan dengan tips dari sang master, hehehe 😉
Ingat pesan Guru Fotografi, tempo doloe!!
Dulu PB waktu masih belajar memotret, bukan pure hanya otodidak saja. Namun ada yang bisa dianggap Guru, namun tidak formal seperti dalam dunia pendidikan. Dia adalah seorang teman, yang notabenya lebih senior soal photography (yang kini jadi wartawan sebuah tabloid otomotif taraf nasional). Selain memang PB rajin membeli buku dan membaca trik&tips dari internet, PB juga lebih sering sharing dengan sang Guru ini. Meskipun lebih sering hanya lewat dunia maya, bukan belajar dalam pendampingan khusus begitu. Itu terjadi tahun 2011, ketika PB masih menggunakan Camera Pocket 😉 . Jadi memang PB belajar memotret step by step, tidak langsung belajar dari DSLR.