Blog Archives
HBD JatimOtoBlog II
Tanpa terasa, sudah setahun yang lalu kita lalui bersama di Kota Surabaya. 2013 sudah di penghujug akhir, tak terasa hari ini sudah tgl.27 December 2013. Dengan begitu, saat inilah yang ditunggu-tunggu oleh kawan-kawan JatimOtoBlog. Karena akhir December, merupakan hari peringatan ULTAH JatimOtoBlog. Untuk tahun 2013 ini, berarti JatimOtoBlog genap tahun ke II berdirinya. Kalau tahun kemarin agenda Ultah pertama di adakan di Surabaya, tahun ini yang ketiban sampur adalah blogger fenomenal yang berada di ujung kulon pulau Jawa Timur. Yaitu mbah Bonsay, a.k.a Mbah Muchin Riyadi. Dengan peta lokasi sbb:

Monggo, yang mau merapat diSave yaa 😀
Untuk alamat tertulisnya, Muhsin Riyadi, Dusun Burikan RT 17 RW 4 Desa Banjarejo Kec. Ngariboyo, Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Sekali lagi, buat yang berada di sekitarnya. Komentator maupun Blogger, mari guyub rukun untuk datang memeriahkan acara ini. Untuk PB sendiri, kemungkinan kesananya besok pagi dengan mengendarai BUS AKDP Jurusan terminal Maospati – Magetan. Sampai jumpa kawan-kawan semua di ULTAH JATIMOTOBLOG ke II. 😀

Bintang tamu, Ultah JatimOtoBlog I (kenangan terdalam) 😳
Bakso Tenes Malang
Kemarin PB beberapa hari ini lagi sibuk, ada beberapa urusan keluar kota. Namanya keluar kota, ya pastinya masuk desa 😀 !! Kebetulan ada urusan sedikit di pesisir pantai selatan bagian pulau Jawa Sisi timur. Makanya beberapa hari vacum, nggak ada artikel. Jadi gagal dech, semboyannya “One Day, One Article” hehehe !!

Jalan-jalan sama siMerah itu loch (Bukan yang belakang 😆 )
Karena pulang keSurabaya sudah agak malam, dan seharian belum makan nasi, hanya ngemil saja. Alhasil perut keroncongan sampai di perbatasan mulai masuk kota Malang, tepatnya di daerah Pabrik Gula – Kebon Agung. Kurang paham di jalan apa, yang jelas sebelum masuk daerah Pabrik Gula Kebon Agung – Malang. Mampirlah si PB ke Warung Bakso, yang berada di sebelah timur jalan. Karena ketertarikan sama dengan namanya, “Bakso Tenes” wah, pastinya pentolnya sebesar bola tenis#pikiran si PB. Tanpa pikir panjang, si kuda besi dibelokan ketimur jalan. Setelah sampai, PB pesan seporsi Bakso tenes tersebut.

Ternyata Bola tenisnya pecah,kawan!!! 😳
Ternyata Pentol tenes yang dibayangkan PB awal tadi salah besar, karena pada kenyataannya ternyata pentolnya berbentuk bunga (merekah). Hehehe, Bola tenisnya meledak kali ya??? 😆 Untuk rasa, lumayan pas juga. Tidak terlalu asin, ataupun juga hambar. Untuk seporsinya di banderol Rp.8000,-/porsi (Sesuai photo terlampir). Serta minumannya teh hangat Rp.1500,-/gelas. So buat kawan, yang kebetulan lewat di jalan raya ini, silahkan mampir jika penasaran. Lumayan mengusir lapar juga, seporsinya isinya lumayan penuh semangkok. Hehehe…semoga mengispirasi pagi ini,kawan!! 😀
Ingin jalan-jalan ke Gunung diJawa Timur
Sudah lama PB tak jalan-jalan keGunung, selama ini yang pernah PB singgahi hanyalah G. Ijen, G. Kelud Dan G. Bromo. Padahal ada beberapa Gunung di Jawa Timur yang sangat terkenal namanya. Diantaranya: G. Argopuro, G. Ijen, G. Lawu, G. Semeru, G. Bromo, G. Wilis,dsb. Seperti biasa, kalau PB sudah pengen jalan-jalan ke Gunung gini, biasanya punya ke inginan untuk mengejar matahari lagi.

Ketika berkunjung di Kawah Ijen 😀
Kali ini PB ingin mejelajah G. Wilis, sebenernya G. Wilis ini sangat terkenal juga di Jawa Timur. Namun PB sendiri belum sempat untuk menjamahnya, padahal letaknya sangat berdekatan dengan asal kota PB dilahirkan. G. Wilis ini sangat terkenal dengan keasliannya yang masih perawan, belum terjamah oleh banyak pariwisatawan.
Sedikit cerita yang beredar di kalangan masyarakat, G. Wilis ini masih sangat angker. Makanya jarang terjamah oleh manusia, dengan terkenal namanya yang menguasai adalah R. Rengganis. Banyak kejadian-kejadian janggal ketika bermalam di G. Wilis ini. Itulah yang membuat PB ingin menjamahnya, ingin memacu andrenalin. Hehehehee… 😀

Posisi di Mbah Google
Sudahkah kawan yang pernah ke Gunung Wilis ini?? Kalau sudah tolong dong, kasih komentarnya diartikel ini. Pintu masuknya yang sekiranya bisa dilewati motor sampai dengan terdekat dengan puncak, lewat sisi sebelah mana?? Terimakasih… 😀
Kenapa Surabaya harus selalu tertinggal ??
Surabaya merupaka kota Ibukota propinsi Jawa Timur, dan sering mendapat julukan kota terbesar nomor 2 setelah Jakarta Raya. Dengan predikat seperti itu, harusnya segala sesuatunya tidak boleh lelet soal update barang otomotif maupun elektronik serta lainnya. Namun kenyataan telah berkata lain, dan PB sebagai penghuni kota Surabaya yang HOT ini selalu menerima apa adanya.
Contohnya saja, beberapa hari yang lalu PB mau mencari HP android yang yang terkenal murah namun kapasitasnya patut untuk di lirik dan dipinang#IMHO. HP ini lahir digawangi oleh Smartfren dengan bundling Hisense, dengan menamai Andromax-C . Smartphone dengan banderol hanya Rp.649.000,-(di Situs resminya), namun teryata barang tidak ada. Serta CSnya bilang, belum tahu pasti sampai kapan barang itu akan ada di kota Surabaya. Nah looo, ini Kota Surabaya kawan…please dech!!(lebay dikit).

Speknya + harga yang sangat WOW 😀
Begitu juga dengan kancah dunia otomotif, juga tidak ikut ketinggalan. Sebut saja contoh, Yamaha FORCE di daerah lain kan sudah pada launching. Kenapa juga belum ada kabar kapan akan mendarat di Kota Surabaya? Padahal kalau di daerah lain, sudah barang biasa(bukan barang baru). Surabaya termasuk kota loh, bukan daerah terpencil. Kalau daerah terpencil, mungkin masih wajar lah.

Pict From Situs Resminya http://www.yamaha-motor.co.id/force/
Contoh lagi, waktu PB mampir ke gelaran PRJ tempoe hari . Tanya-tanya soal P 200 NS yang lagi gempar dibahas saat itu, kebetulan PB sempat bertanya kepada salah satu CS/Sales di stan Kawasaki. Kapan produk ini mendarat di Kota Surabaya, jawabnya langsung “Wah, masih lama mas. Sekitar 2 bulan-3bulanan” dengan alasan barang ini memang belum ready 100%. Karena di JKT sendiri baru 1bulanan mendapatkan Unit itu, kalau begitu harap maklum.

Detail P 200 NS 😀
Nah itu contoh-contoh kecil, dan masih banyak lagi sepertinya soal barang-barang elektronik yang lain, seperti produk Camera, HP & gadged lainnya. Mungkin ada kawan yang mengerti alasanya, kenapa kok bisa begitu? Padahal bisa dibilang, Surabaya adalah kota metropolitan juga. Tapi menurut PB, sebagai penghuninya merasa kok masih sangat jauh ketinggalan begitu. Monggo opini masing-masing kawan semua… 😀