Blog Archives
Bakso depan PG Kebon Agung – MLG
Biasa kalau hasil mblakarak, pasti yang dicari tempat makan baru. Namanya juga mumpung tak lagi puasa, so perjalanan dinikmati dengan mencari tempat baru kuliner 😆 (Padahal meskipun puasa, kalau riding malam juga kuliner yang dicari) 🙄 Semalam PB baru pulang jalan-jalan dari luar kota, seperti biasa masih area Jawa Timur bagian selatan. Nggak tahu juga, ladang penghasilannya masih begini. Sering wara-wiri keluar kota, ya dinikmati saja meskipun capek
Sensasi dimintai bonceng pocong
Hehehee, sekali-kali cerita agak mistis sedikit. Permisi para senior, cuma share pengalaman pribadi saja. Tepatnya kemarin, pas Sabtu. tgl.16-11-2013, dalam perjalanan ke Malang. Waktu itu memang PB sudah malam berangkat dari Sidoarjo, sekitar pk.20.00wib. So hingga sampai di daerah Malang perbatasan Blitar(Route jalan kembar – Selorejo) sudah malam. Sekitar pk.23.00wib sampai jalan itu, memang jalanan ini terkenal sepi dan lumayan gelap.
Pertama yang PB rasakan hanyalah rasa sedikit berbeda dari biasanya saja, tidak begitu aneh dan janggal. PB pikir itu efek kabut yang tebal menyelimuti perjalanan waktu itu, mungkin karena efek dari hujan pada sorenya hari. Kabut lumayan tebal, dan selama ini belum pernah mengalami hal semacam itu. Untungnya PB tidak memiliki kemampuan melihat makhluk halus seperti itu, jadi selama perjalan aman. Jujur saja waktu itu hanya saja, mesin motor terasa berat (menderu-deru/semacam membawa muatan berat). PB pikir itu hanya saja efek dari jalan yang memang sedikit menanjak konturnya, jadi ya PB cuekin saja. Setelah sampai rumah teman(yang di tuju), beliaunya langsung menembak dengan kata ” Lah, sampean tadi mbonceng pocong loch“. Tapi katanya sudah turun, so aman. Teman PB ini memang bisa di bilang orang yang memiliki kelebihan(indera ke enam). 😀

Comot dari Google (http://misterirumputtetangga.blogspot.com/) hanya ilustrasi saja
Itulah secuil dari cerita mistis ketika touring sendiri, padahal PB ini sering blakrak’an malam hari sendirian. Namun karena ada peryataan begitu, jujur saja jadi ngeri juga(langsung disco merinding, bulu kudu). Ini hanya share pengalama saja, entah betul atau tidaknya hanya Allah SWT yang tahu. Intinya kalau buat kawan yang lagi doyan perjalanan malam, kalau bisa jangan membawa sesuatu yang berbau amis/anyir. Ada kemungkinana, itu kesuka’an makhluk halus. Kemarin kebetulan PB bawa ikan asin 3kg + 4 kg ikan bandeng seger, dan sudah tentu baunya amis sangat kuat sekali sepanjang jalan. Hehehee, seruuu tapi ngeri juga
Sun Rise, ternyata masih memukau!!
Kemarin hari, waktu PB melakukan perjalanan ke luar kota. Untuk keperluan jobs, dan selesai juga tepat pas dini hari. Alhasil, PB tetap harus balik ke Kota dengan keadaan lelah dan ngantuk berat. Namun alhamdulillah, tetap sampai dengan selamat sampai di kota Surabaya. Tentunya dengan tidak terlalu memforsir keadaan, dan tidak boleh lupa tetap dengan berkendara secara safety.

Begitu memukau, hemsss…. ingin rasanya mengulangi lagi 😀
Karena memang Route Blitar – Surabaya (tapi tidak lagi pulang kampoeng), so waktu balik ke Surabaya route tercepat adalah melewati kawasan Wisata Bendungan Karang Kates – Malang. Waktu itu melewati area itu tepat ±pk.04.30wib, dengan jam segitu tentunya suasana masih pagi sekali. Tidak menyangka dan mengira, jikalau pemandangan yang akan PB lalui begitu menakjubkan seperti ini. Hemsss, begitu indah nan memukau sekali bagi diri pribadi PB 😳

Ufuk cakrawala membiru, dan sejuk sekali ketika tersentuh oleh kabut embun pagi 😀
Dengan takjuk PB segera mengeluarkan senjata andalan, yaitu sebuah camera. Sayangnya memang tidak ada persiapan untuk sedang mengejar matahari pagi, jadi camera yang terpakai se adanya saja. Sebuah camera HP yang melekat di tas selalu, ketika PB sedang perjalanan. Hanya dengan kemampuan 3mpx, tidak bisa mengeksplore lebih jauh. Apalagi melakukan teknik SS, seperti biasanya.
Semoga bisa menggambarkan begitu indahnya waktu itu, walau hasil photo di atas tidak begitu indah dan dramatis. Kalau untuk kawan yang memang sering / pernah melalui route Malang – Blitar (sebaliknya). Pastinya tidak akan asing dengan tempat ini, cuma yang PB tidak sempat berpikir ternyata area ini memiliki keindahan saat pagi hari. Hemsss…. semoga suatu saat nanti bisa mengulangi hal ini, namun dengan camera DSLR dong tentuya 😆
Bakso Tenes Malang
Kemarin PB beberapa hari ini lagi sibuk, ada beberapa urusan keluar kota. Namanya keluar kota, ya pastinya masuk desa 😀 !! Kebetulan ada urusan sedikit di pesisir pantai selatan bagian pulau Jawa Sisi timur. Makanya beberapa hari vacum, nggak ada artikel. Jadi gagal dech, semboyannya “One Day, One Article” hehehe !!

Jalan-jalan sama siMerah itu loch (Bukan yang belakang 😆 )
Karena pulang keSurabaya sudah agak malam, dan seharian belum makan nasi, hanya ngemil saja. Alhasil perut keroncongan sampai di perbatasan mulai masuk kota Malang, tepatnya di daerah Pabrik Gula – Kebon Agung. Kurang paham di jalan apa, yang jelas sebelum masuk daerah Pabrik Gula Kebon Agung – Malang. Mampirlah si PB ke Warung Bakso, yang berada di sebelah timur jalan. Karena ketertarikan sama dengan namanya, “Bakso Tenes” wah, pastinya pentolnya sebesar bola tenis#pikiran si PB. Tanpa pikir panjang, si kuda besi dibelokan ketimur jalan. Setelah sampai, PB pesan seporsi Bakso tenes tersebut.

Ternyata Bola tenisnya pecah,kawan!!! 😳
Ternyata Pentol tenes yang dibayangkan PB awal tadi salah besar, karena pada kenyataannya ternyata pentolnya berbentuk bunga (merekah). Hehehe, Bola tenisnya meledak kali ya??? 😆 Untuk rasa, lumayan pas juga. Tidak terlalu asin, ataupun juga hambar. Untuk seporsinya di banderol Rp.8000,-/porsi (Sesuai photo terlampir). Serta minumannya teh hangat Rp.1500,-/gelas. So buat kawan, yang kebetulan lewat di jalan raya ini, silahkan mampir jika penasaran. Lumayan mengusir lapar juga, seporsinya isinya lumayan penuh semangkok. Hehehe…semoga mengispirasi pagi ini,kawan!! 😀
Afrika Van Java, pasti ku kembali!! (part. 1)
Sesuai judul PB kemarin pas weekend berhasil kembali menginjakan kaki di tanah Afrika van Java. Sudah lama sebetulnya untuk keinginan ini, setelah dahulu sudah berhasil menaklukkan yang tertulis disini. Tepat acara Halal Bi Halal JatimOtoBlog di 1434H ini. Namun kali ini PB tidak seutuhnya touring, karena dari Surabaya ke Situbondo menggunakan kendaraan umum. Terpaksa, karena PB membawa asisten pribadi yang kalau di ajak naik motor terlalu jauh tidak kuat. Alhasil terpaksa jadi Bus mania, gitu dech…. 😀

Foto bersama all peserta, itu wajib kawan 😀
Berangkat pk.20.00wib dari Surabaya, menuju ke Hotel yang berada di area wisata Pantai Pasir Putih-Situbondo. Dimana di sana sudah berkumpul kawan-kawan blogger yang dari Malang, Gresik, Sidoarjo,dsb. Karena mereka berangkat sejak siang hari, sementara PB karena masih banyak urusan jadi menyusul malamnya. Tepat pk.01.00wib turun dari Bus, dan disambut oleh tuan rumah kang Karis.
Setelah sampai di Hotel SidoMuncul 2, PB salam-salaman sama kawan-kawan Blogger yang lain. Padahal mereka sudah terlelap, karena kecapek’an perjalanan jauh. Berhubung PB sebelumnya sudah nitip pesan ke Kang Ulid untuk mencarikan Hotel sendiri (Karena PB datengnya belakangan, so 2 kamar sudah di penuhi oleh kawan-kawan Blogger lainnya 😆) jadi PB harus pesan kamar Hotel sendiri. Berjarak ± 500meter dari penginapan SidoMuncul 2, akhirnya PB beristirahat karena dilanda ngantuk berat. Dengan di pinjemin si BlueMX (milik kang Fauzzy), karena dari Surabaya memang tidak bawa motor sendiri. Pk.02.00wib baru bisa tidur.
Pk.06.00wib bangun dari lelap tidur panjang, dan menyempatkan jalan-jalan kePantai. Karena ternyata di belakang kamar PB yang inapi semalam, sudah mepet sekali dengan pantai. Alhasil, tertarik untuk mencicipi jalan-jalan sebentar saja. Karena pk.07.00wib sudah di Calling sama Tuan Rumah untuk segera bergabung dengan blogger yang lain, karena pk.08.00wib akan melanjutkan ke Afrika Van Java. Mau tau lanjutannya tentang sulitnya medan yang ditaklukan, ikuti artikel berikutnya di Part. 2 😆 terimakasih… 😀
NB:
Just info , siapa tahu ada yang ingin jalan-jalan kePasir putih dengan BUS. Infonyanya biaya sbb:
-. Bus Surabaya-Probolinggo (Patas) Rp.28.000,-/orang
-. Bus Probolinggo-Pasir Putih (Ekonomi, karena tidak ada Patas) Rp.15.000,-/orang
-. Hotel Rp.245.000,-/kamar kapasitas 2orang, untuk semalam.
*Fasilitas kamar hotel: TV 24″, kamar mandi air biasa, Bed besar single. View belakang langsung kePantai pasir putih.