Macam-macam jenis lensa & Fungsinya

Dari judulnya saja udah ngeri, bikin bulu kuduk merinding dah!! Woles, kawan..ini hanya artikel ringan saja kok, seputaran photography lagi. Maaf sebelumnya, kalau sudah ngomongin beginian PB nggak mau sebut merk ya. Takutnya dikira FB, hehehe…!! Padahal pada prinsipnya PB ingin membahas segala sesuatunya itu serta netral/Universal. Mungkin ini artikel tercoret, karena ada masukan IDE dari salah satu tamu Blog mini ini:

Ini sarannya, mas dimas tentang artikel ini 😀

Okelah kalau begitu, tanpa banyak celotehan. Mari kita mulai pembahasannya sebagai berikut:

LENSA FIX (Lensa Normal)

Secara bahasa gampangnya, lensa ini tidak memiliki fungsi/fasilitas Zooming. Karena lensa jenis ini memiliki sudut pandang atau pembesaran yang tetap, jadi ketika menggunakannya si FG (Fotografer) harus maju/mundur demi mengejar sudut pandang atau pembesaran yang maksimal. Biasanya FG menggunakan jenis lensa ini untuk memotret Model, Benda mati/hidup yang tidak membutuhkan bidang lebar (croping ketat) dan untuk mengejar bokeh, serta sesuai bentuk aslinya(bukan ukuran aslinya). Contoh hasilnya (lensa fix 50mm, f1,6):

NO editing, Just Resize

LENSA ZOOM / LENSA ZOOMING VARIO

Lensa jenis ini, tentunya sesuai dengan sebutannya adalah perbedaan dari lensa fix. Dimana lensa zooming ini memiliki fungsi zoom (memperbesar obyek). Jadi FG tak perlu lagi maju/mundur selama masih dalam jangkauan lensa yang digunakannya demi memperbesar obyek. Biasanya lensa jenis ini sudah bawa’an satu paket dengan pembelian camera DSLR yang standart. Lensa Zoom sekarang memiliki 18mm sudut pandang terlebarnya dan pembesaran 200mm. Akan tetapi banyak lensa jenis ini di pasaran dg berbagai size (18-55mm, 18-135mm, 18-200mm, dsb).Jadi biasanya FG menyebutnya lensa “Sapu jagad” yang artinya, bisa digunakan dalam segala medan. Lensa jenis ini biasanya digunakan untuk pemotretan Documentasi,dsb.  Karena sangat mudah untuk mengejar moment acara. Contoh dari lensa 18-200mm, cekidot:

Contoh hasil lensa 18-200mm, No Editing just resize 😀

LENSA WIDE

Lensa yang memiliki sudut pandang lebih dari 45°, lensa jenis ini cenderung mengecilkan obyek namun meluaskan sudut pandang. Karena memiliki sudut pandang yang luas, jadi sering digunakan untuk pemotretan Cityscape, Landscape, Interior ataupun Eksterior. Dimana kekurangan lensa ini memiliki distorsi yang lumayan tinggi, jadi tidak disarankan untuk memotret model secara close-up yang nantinya di hasil akan terkesan lebih gendut. Lensa Wide biasanya memiliki dimensi/size:

  •  11-16mm f/2.8 DX
  •  10-20mm f/3.5 EX DC HSM
  •  10-22mm f/3.5-4.5 USM
  •  10-24mm f/3.5-4.5 DX

Contohnya sebagai berikut, kawan:

No Editing, just resize+watermark 😀

LENSA TELE

Lensa tele, jenis lensa yang memiliki kemampuan cenderung mempersempit sudut pandang namun mendekatkan obyek atau juga bisa dikatakan memperbesar obyek. Dipasaran biasanya memiliki size (70-200mm, 70-250mm, 70-300mm, dsb), lebih sering digunakan untuk mengejar moment pertandingan sepak bola, balap motor, satwa liar,dsb. Contoh tele 70-200mm, cekidot:

Editingnya cuma ngasih hiasanya dipojok, over all asli no editing 😀

LENSA MACRO

Lensa macro, biasanya digunakan untuk memotret benda yang kecil. sesuai dengan namanya, macro pastinya dikhususkan untuk benda-benda kecil. Karena lensa macro memiliki kemampuan lebih dalam pembesaran obyek, dibandingkan lensa-lensa diatas tadi. Misal untuk memotret serangga, lensa ini mampu memunculkan detailnya tekstur tubuh dari serangga tadi. Untuk contoh hasil mohon Maaf, PB tidak punya. Kalau mau nyomot dari Google, soal Photografy itu sensitif banget, kawan…hehehee!! *Maklum jenis lensa macro jarang kepakai, menurut kebutuhan pribadi PB 😀

LENSA FISH EYE

Lensa fish eye ini, mempunyai kemampuan hampir mirip dengan mata ikan. Jadi makanya dinamakan fish eye, kemampuan yang memiliki sudut pandang 180º. Cara kerjanya hampir sama dengan lensa jenis wide, namun fish eye ini lebih melebar bangets sampai 180º dan tingkat distorsinya sangat tinggi. Namun lensa ini memiliki keunikan tersendiri, bahkan lebih artistik. Untuk contoh hasil mohon Maaf, PB tidak punya. Kalau mau nyomot dari Google, soal Photografy itu sensitif banget, kawan…hehehee!! *Maklum jenis lensa fish eye mahal harganya buat kantong PB anak kost macam gini dan jarang kepakai 😀

Sekian dulu ya, kawan!! Untuk jenis lensa dan kegunaannya, monggo para kawan-kawan yang lebih senior mohon menambahkannya dikomentar ya. Bukan maksud bikin artikel begini PB merasa master/pinter, tapi untuk membuka jalan berbagi. Saling sharing dan melengkapi ilmu, kawan!! Silahkan, ditunggu masukannya yang lainya 😀

“THANKS YOU”

About PotretBikers

All about automotive, photography, gadgets, culinary, Travel

Posted on 21 June 2013, in Serba-Serbi Dunia Photography and tagged . Bookmark the permalink. 36 Comments.

  1. Ijin nyerap ilmu untuk dipraktek’kan :mrgreen:

  2. Ulas Exposure dalam sudut pandang PB dong, kali aja bisa lebih memahami penjelasan lain yang njlimet………..

    • Hahaha, emang njlimet kang soal Penjelasan Exposure. Cuma menurut PB yang juga masih awam, gampangannya Exposure adalah terdiri dari 3 bagian/komponen (hutter speed, aperture, dan ISO). dari settingan ke 3 bagian itu, didadapatnya Exposure Compensation, Jika jumlah cahaya yang tertangkap di sensor itu kurang, maka gambar jadi terlalu gelap (underexposed/UE). begitu juga sebaliknya, jika cahaya yang tertangkap di sensor berlebihan, maka gambar akan jadi terlalu terang (overexposed/OE). Monggo kalau mau nambahin, aku pahame mung iki kang…xixixixixi 😀

      • Nah itu sudah advance penjelasannya kang, tp sya ingin tau tips mendapatkan exposure secara cepat dan tepat dg mode manual…..:mrgreen:

      • Sebenere gampang kok,kang..tinggal kita banyak eksplore dengan camera. Dikamera sendiri ada namanya light meter, disitu ada tertulis angka-angka -02..1..0..1..+2(kurang lebih begitu), kalau kita mau poto yang dihasilkan netral berarti posisi cursornya harus di posisi 0 (netral) namun kalau mau dibikin underexposure(tarulah menuju min (-), bisa -1, or -2)tergantung keinginan saja. Namun kalau mau dibikin OE(over eksposure) tarulah saja di +1, or +2 sampai hasil yang dinginkan. Sebenere gak ada angka baku, photo haru segini-segini. Tinggal keinginan hati si FG saja bagaiman mau menciptakan poto tersebut. (Enaknya, kalau pas ketemu langsung praktek)heheheeh…..*Semoga membantu 😀

      • Wah mantab… trims kang tipsnya.

  3. doakan maksimal 5 tahun lagi punya DSLR om 😀
    kalau pake, baru pake fix, tele, wide vario, beat mio ( vario beat mio diabaikan 😀 )
    punya temen, mayoritas eos 😀

  4. kang kalo kita mau eposure frezing biasanya tuh shutter speed harus diatas berapa yee ? lagi belajar tehnik shot nih kang 😀

  5. paling seneng liat foto lanskap di atas…. kok bisa gitu ya warnanya… mantabbbbbb suhu…

  6. ramadhany dwi pratiwi

    gan, ulas cara mengambil foto hujan gitu dong. biar rintik hujannya bisa keliatan. hoho. saran aja gan
    makasih 😀

  7. artikel yang menambah pengetahuan mengenai fotografi…. mantap bro….

  8. terimakasih mas info jenis lensa dan fungsinya sangat menarik. hasil foto dari lensa wide sangat mengesankan

  9. I’ve read several excellent stuff here. Definitely value
    bookmarking for revisiting. I wonder how a lot effort you put to create the sort
    of wonderful informative website.

  10. Ini lensa juara khusus kamera. DX (crop factor) :
    – tokina 11-16 f/2.8
    – sigma 18-35 f/2.8 art
    – sigma 50-150 f/2.8
    – nikon 85 f/2.8 dx
    Cukup punya lensa itu aja… ingat kamera DX lebih maksimal pake lensa DX.
    Kalo kamera Full frame FX ya pake lensa FX.

  1. Pingback: Mengenal lebih dalam Camera DSLR | Potret Bikers.com

Leave a reply to fncounter Cancel reply